«

»

Tidak Biasa Melihat Orang Lain Susah

23 Agustus 2015

Rendah hati dan peduli terhadap lingkungan sosial merupakan karakter yang melekat pada diri seorang Irwan Prayitno. Meskipun dirinya telah meraih berbagai kesuksesan dalam karir dan keluarga, namun tidak membuat Rang Kuranji itu menjadi kacang lupa pada kulit. Irwan Prayitno sadar, semua yang diraih dalam hidupnya sekarang tidak terlepas dari pahit getir perjuangan hidup yang pernah dijalaninya. Karena itu, Irwan Prayitno menjadi orang yang tidak biasa melihat orang lain susah.

SWARI ARFAN—Padang

Salah satu kepedulian Irwan Prayitno terhadap lingkungan sosialnya adalah, selalu rutin mengeluarkan zakat untuk masyarakat yang kurang mampu. Irwan Prayitno juga dikenal sebagai sosok yang selalu membantu di saat temannya mengalami kesusahan.

Seperti apa kepedulian sosial suami Nevi Zuairina itu di mata teman-temannya. Rinaldi, salah seorang teman dekat Irwan Prayitno menuturkan, Irwan Prayitno pernah membantu membiayai resepsi pernikahan temannya. “Pernah ada temannya yang kekurangan biaya untuk menikah. Irwan Prayitno spontan saja membantu biayanya,” terang Rinaldi, kepada POSMETRO, Sabtu (22/8).

Rinaldi menambahkan, selain membantu membiayai pernikahan temannya. Irwan Prayitno bahkan pernah membantu temannya membiayai rumah kontrakan. Saat duduk di DPR-RI, Irwan Prayitno juga pernah membantu membiayai mahasiswa yang pernah mengadu kepadanya karena tidak memiliki biaya kuliah. Rinaldi mengaku, pernah menanyakan, kenapa Irwan Prayitno membantunya. Jawab Irwan Prayitno sederhana, karena dirinya teringat perjuangan menyelesaikan S1 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).

Saat kuliah dulu, dirinya yang sudah menikah dengan Nevi Zuairina, selain berjibaku menyelesaikan kuliah, juga harus berjuang menafkahi keluarganya.

Selama menjadi Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno juga tidak pernah meninggalkan kebiasaanya, menolong mereka yang mengalami kesusahan. Tidak dipungkirinya, ibadah puasa Senin-Kamis yang rutin dilakukannya, menjadi salah satu faktor yang membentuk karakter dirinya menjadi orang yang rendah hati dan selalu menolong.“Dengan puasa Senin-Kamis, saya ikut merasakan bagaimana menahan lapar, di saat orang lain enak-enak makan,” ungkapnya.

Kepedulian terhadap lingkungan sosial masyarakatnya, membuat Irwan Prayitno saat menjadi Gubernur Sumbar lebih sering menghabiskan waktunya mengunjungi dan melihat langsung kondisi riil masyarakatnya. Seluruh nagari di Sumbar sudah dikunjunginya selama menjadi Gubernur Sumbar.Tidak jarang dirinya menggunakan motor trail menerabas daerah-darah pelosok di Sumbar, demi melihat langsung kondisi masyarakatnya di daerah terpencil.

Dengan mengetahui kondisi riil masyarakatnya, Irwan Prayitno merasakan kesulitan hidup masyarakatnya. Karena keinginan untuk membantu masyarakatnya yang dikunjunginya cukup besar, Irwan Prayitno lalu menuangkan dalam program bantuan pemerintah.

Irwan Prayitno mencontohkan program yang dilaksanakannya, yakni meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan. Irwan Prayitno mencetus program Gerakan Pensejahteraan Petani. (GPP). Tujuan program ini, meningkatkan jam kerja efektif petani. Dari yang biasanya hanya bekerja 3,5 jam per hari menjadi 8 jam per hari dengan minimal tiga jenis usaha.

Sasaran pemberdayaan 37.200 rumah tangga petani (RTP) dengan melibatkan 1.860 kelompok tani dan 930 nagari/kelurahan/desa ( seluruh nagari). Program ini cukup berhasil dilaksanakan. Data Bappeda Sumbar mencatat, realisasi sampai tahun 2014 adalah 248 nagari, 496 kelompok tani dan 9.992 RTP.

Selain GPP, Irwan Prayitno juga mencetus program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir (GEPEMP). Program ini bertujuan meningkatkan usaha kelautan perikanan dan pengembangan mata pencaharian alternatif di luar bidang kelautan dan perikanan. Sasaran GEPEMP pemberdayaan 5.680 KK masyarakat pesisir/nelayan miskin yang tersebar pada tujuh kabupaten kota, 42 kecamatan dan 89 nagari/desa/ kelurahan.

Program ini juga sukses dilaksanakan dan berdampak terhadap peningkatan ekonomi nelayan. Realisasi GEPEMP sampai 2014 berhasil menyentuh sebanyak 4.405 KK di tujuh kabupaten kota. Tujuh kabupaten kota itu meliputi Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Agam, Mentawai, Pasaman Barat, Padangpariaman, Pariaman.

Kemudian juga ada program Gerakan Pensejahteraan UMKM (GPUMKM). Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam pengelolaan usaha akses ke lembaga keuangan, pemasaran dan peningkatan peranan koperasi. Sasarannya adalah peningkatan kemampuan kelompok pelaku UMKM. Realisasi KUR Rp4,1 triliun untuk 226 ribu nasabah (penduduk Sumbar 4,9 juta dan BUMD Jamkrida).

Program lainnya, yakni program Gerakan Pensejahteraan Fakir Miskin (GPFAKIN). Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sasaran GPFAKIN melalui kegiatan program bantuan usaha ekonomi produktif (KUBE), program PNPM Mandiri (pedesaan/perkotaan), Penyaluran hibah bansos bagi keluarga miskin, bantuan beasiswa miskin, jaminan kesehatan masyarakat, jaminan kesehatan daerah, pengadaan beras raskin dan bantuan untuk panti asuhan swasta. ”Semua program bantuan tersebut lahir, tidak terlepas dari keinginan untuk berbuat terhadap mereka yang kurang mampu,” terang Irwan Prayitno. (**)

Posmetro Padang, 23 Agustus 2015

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>