Â

Gubernur Irwan Prayitno didampingi Kadis Kebudayaan Taufik Effendi dan Kadis Kebudayaan Sawahlunto, Hendri Thalib memberikan pemaparan saat pembinaan warisan budaya dunia di Hotel Kyriad Bumiminang
Tambahkan Kereta Api dan Teluk Bayur
Padang, Singgalang
Pemprov melalui Dinas Kebudayaan kembali mengusulkan kawasan Sawahlunto sebagai warisan budaya dunia. Kali ini memperluas cakupannya sesuai dengan persyaratan UNESCO.
Terbaru, pengusulan itu ditambah dengan jalur kereta api dan pelabuhan Teluk Bayur. Sehingga, tambang tidak hanya berdiri sendiri.
“Untuk menjadikan kawasan warisan budaya dunia tidak cukup hanya wilayah tambang batu bara saja. Namun, ada kereta api yang mengangkut hasil tambang dan pelabuhan teluk bayur pengiriman hasil tambang. Jadi, ada tiga titik yang akan kita apungkan untuk warisan budaya dunia karena sejarahnya rel kereta api di Sumbar ini sehubungan dengan adanya batu bara di Sawahlunto dan pelabuhan Teluk Bayur merupakan kawasan bongkar muat batu baranya,†ungkap Gubernur Irwan Prayitno usai membuka pembinaan warisan budaya dunia di Hotel Kyriad Bumi Minang, Rabu (19/4).
Dengan penambahan luas cakupan ini akan melengkapi persyaratan administrasi untuk menjadikan kawasan tambang batubara ombilin menjadi kawasan warisan budaya dunia. Nanti dibicarakan dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan serta UNESCO.
“Jadi cakupan wilayah akan melengkapi persyaratan yang diminta,†ulasnya. Tambahnya, dijadikan kawasan itu sebagai warisan budaya dunia, akan berpengaruh kepada tingkat kunjungan wisatawan ke Sumbar. Sehingga, akan berpengaruh kepada peningkatan perekonomian masyarakat.
“Kita akan mengupayakan secepatnya revitalisasi perbaikan dan perawatan rel kereta api di empat wilayah itu, Sawahlunto- Padang Panjang-Padang Pariaman dan Padang sehingga nanti ada kerjasama antar wilayah yang masuk kedalam cakupan wilayah itu untuk berkoordinasi,†ungkapnya.
Irwan mengapresiasi beberapa Kab/Kota yang dapat menghidupkan sejarah masa lalu, karena negara yang maju adalah negara yang menghargai sejarah. Apalagi, sejarah berupa bangunan tua menyimpan sebuah cerita yang dapat menjadi sebuah pengetahuan bagi masyarakat.
“Kita meminta daerah yang memiliki bangunan bersejarah untuk dapat merawat dan menjaga dengan baik. Karena, menyimpan sejarah yang panjang dengan cerita yang sesuai dengan fakta,†tandasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Taufik Effendi menyatakan,sosialisasi tersebut upaya dalam mengidentifikasi untuk memenuhi syarat menjadikan Sawahlunto sebagai warisan budaya dunia. Karena tahap pelengkapan identifikasi itu mesti ada historis, arsitektur, keluasan wilayah, hingga masyarakatnya. Sebab, masyarakat Sawahlunto tidak lepas dari kehidupan pertambangan sejak dahulu.
“Jadi perluasan wilayah ini untuk melengkapi persyaratan karena tambang ini tidak luput dari transportasi. Yakni hasil tambang dari darat melalui kerta api dan laut melalui pelabuhan. Jadi tiga titik ini tambang, kereta api dan pelabuhan menjadi tiga titik kesatuan untuk menjadikan Sawahlunto warisan budaya dunia,†tukasnya.
Taufik menambahkan, bahwa dulu memang pernah diusulkan ke UNESCO, namun dulu kurang persyaratan karena cakupan wilayah yang kurang luas. Jadi setelah diskusi dengan tim ahli maka cakupan wilayah ditambah. Sehingga dapat menjadi rujukan untuk menjadikan pertambangan sawahlunto menjadi daerah warisan budaya dunia.
Singgalang, 20April 2017