
Menkes Nila Djuwita F Moeloek bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Kadis Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday bersama penerima penghargaan.
Raker Kesda 2017 Sukses
MENTERI Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek memberikan apresiasi terhadap program yang digagas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Mulai dari meluncurkan nagari mandiri pangan dan gizi serta melaunching program urang minang peduli keluarga ( Umi Peka). Dengan program yang telah digagas tersebut, diharapkan persoalan-persoalan kesehatan di ranah minang dapat diminimalisir.
“Ketahanan pangan memang sangat penting. Karena dengan adanya ketahanan pangan, akan ada gizi yang seimbang. Sehingga, ke depannya tak akan ditemukan anak-anak yang kekurangan gizi,” ujar Menteri Kesehatan RI Nila Djuwita F Moeloek saat Raker Kesda Tahun 2017 dengan tema “ Wujudkan Sumbar Sehat melalui Implementasi Pendekatan Keluarga dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Grand Inna Muara, Padang, kemarin.
Ia menyebutkan, selain ketahanan pangan, hal lain yang tak kalah pentingnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah pola asuh. Untuk mewujudkan keberhasilan implementasi gerakan masyarakat ( Germas) , pendekatan keluarga diperlukan.
“Kalau pola suh tak tepat, maka tentu saja program yang telah dibuat tak akan menghasilkan apa-apa. Maka dari itu, program yang sudah digagas Pemprov Sumbar sudah tepat. Perempuan harus memiliki pengetahuan dalam memberikan asupan makanan pada anaknya,” ucapnya.
Katanya, selain itu, hal yang tak kalah pentingnya dari ketahanan pangan dan pola asuh adalah fokus. Jika pemerintah daerah ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah dengan fokus mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tentu saja, untuk mencapai tujuan tadi, dibutuhkan peran serta dari stakeholder lainnya. Makanya, dibutuhkan sinkronisasi antar lembaga.
“Kalau bekerja sendiri- sendiri, tentu tak akan menghasilkan apa-apa. Dengan program yang digagas Pemprov Sumbar serta melibatkan stakeholder terkait lainnya, tentu ini akan memberikan dampak yang luar biasa,” tukasnya.
Dia juga memuji kesuksesan Sumbar dalam program ketuk pintu untuk menekan kasus tuberkulosis. Apalagi sinergitas Pemprov Sumbar di bawah arahan Dinas Kesehatan Sumbar dan para kader lainnya dengan program ketok pintu ke rumah masyarakat untuk mensosialisasikan tuberkulosis patut diberikan apresiasi.
“ Sumbar cukup berhasil dengan program ketok pintu dalam mensosialisasikan pencegahan tuberculosis,” ucapnya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, pihaknya sudah menggerakan seluruh potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Katanya untuk untuk mewujudkan nagari peduli pangan dan gizi tersebut, banyak organisasi perangkat daerah yang terlibat. Di antaranya Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perikanan, Kehutanan, Pendidikan dan lainnya.
“Seluruh potensi kita kerahkan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Pemprov juga telah mengikutkan masyarakat miskin Sumbar dalam asuransi tuah sakato. Asuransi tuah sakato ini, kerja sama Pemprov dengan pemerintah kota dan kabupaten,” ujarnya sembari menyebutkan provinsi harus menjadi sentra informasi bagi masyarakat.

BERBINCANG: Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit berbincang dengan penjaga stan pameran Pemkab Pasaman di Raker Kesda, kemarin.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meminta kota dan kabupaten melakukan evaluasi kesehatan setiap tahunnya. Sehingga dengan evaluasi tersebut, derajat kesehatan masyarakat meningkat, tingkat kematian bayi dan ibu hamil dan melahirkan menurun.
“Seluruh bidan desa dan puskesmas mesti didorong untuk meningkatkan pelayanan, sehingga angka kematian terhadap bayi dan ibu melahirkan jadi 0,” ujarnya.
Ia juga meminta pemerintah kota dan kabupaten menyiapkan rumah sakit daerah masing-masing dengan peralatan medis yang memadai, sehingga pasien yang gawat tak perlu harus dirujuk ke RSUP M Djamil Padang . Sebab saat ini, RSUP M Djamil Padang juga kewalahan menerima rujukan pasien dari berbagai daerah.
“Jika pemerintah daerah telah menyiapkan peralatan medis yang memadai, maka tentu ini akan sangat membantu sekali dalam peningkatan pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Dia juga menginggatkan pelayanan kesehatan memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam menangani pasien. Dengan melayani sesuai SOP, maka tak akan lagi ada pengaduan terhadap tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Merry Yuliesday menyebutkan, implementasi gerakan masyarakat dan keluarga sehat melalui nagari mandiri pangan dan gizi. Gubernur sudah men-SK-kan nagari peduli pangan dan gizi tersebut di antaranya Lubuklayang, Kinali, Desabaru, Sikumpa, Kototangah, Kototinggi, Duokota, Guguakmalalo, Sungaijambu, Lurahampalu, Sikabu dan lain- lain.
Katanya, seluruh kepala dinas kesehatan di kabupaten/ kota di Sumbar telah sepakat mewujudkan Sumbar sehat 2020 melalui pembentukan nagari peduli keluarga di puskesmas. Nagari peduli keluarga bertujuan untuk mewujudkan Nagari Sehat melalui pendekatan keluarga dengan pemberdayaan masyarakat.
Dalam Raker Kesda tersebut hadir sebagai pembicara Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes Anung Sugihantono, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes Andi Saguni, Bidan Desa Puskesmas Sialang Yuanita Sari, Kepala Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Sumbar Youlius Honesti, Kepala DinasKesehatan Sijunjung Ezwandra dan lain- lain. Kegiatan Raker Rakesda ini berlangsung selama tiga hari dari 16-18 April di Grand Inna Muara. Kegiatan ini juga dihadari kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota serta stakeholder terkait lainnya.
Padang Ekspres, 18 April 2017