«

»

Pahlawan

14 November 2012

Tentu saja konteks pejuang dan pahlawan zaman pra kemerdekaan dan masa kini berbeda meski pada prinsipnya sama.

Oleh Irwan Prayitno
Gubernur Sumbar

Dulu, sebelum Indonesia merdeka tak pernah terbayang kehidupan seperti saat ini. Pemandangan umum yang terlihat saat itu adalah wajah-wajah tirus, kurus, dengan pakaian kasar dan kumal. Tubuh kerempeng dan perut agak membuncit karena kekurangan gizi, adalah pemandangan umum yang jamak terlihat di mana-mana. Beras, makanan dan pakaian sulit didapat.

Jangankan bepergian dengan pesawat, sepeda pun menjadi barang langka yang dimiliki masyarakat kala itu. Bisa dihitung dengan jari jumlah masyarakat yang memiliki sepeda, apalagi sepeda motor atau mobil.
Jalan antarkota dan kabupaten nyaris tak ada, jika ada itupun baru berupa jalan tanah rintisan Belanda dengan lubang besar menganga seperti kawah gunung merapi dimana-mana.

Kini, kita telah merdeka dan zaman sudah berubah. Jenis makanan atau pakaian apapun yang kita butuhkan, tersedia dan bisa diperoleh di banyak tempat.

Jika ingin berpergian, tak perlu kuatir, antarkabupaten dan kota telah terhubung dengan jalan raya mulus beraspal hotmix. Bus umum juga tersedia setiap saat, bahkan bus umum dengan air conditioner (AC) pun juga banyak tersedia.

Dulu, sebelum Indonesia merdeka, perjalanan ke Jakarta hampir tak mungkin bisa dilakukan masyarakat umum. Kini perjalanan kemana saja bisa dilakukan dengan mudah dan masyarakat umum lumrah melakukannya, baik melalui darat, laut dan udara.

Kini, banyak masyarakat kita yang pagi berangkat ke Jakarta, lalu belanja barang dagangan di Tanah Abang, sore balik lagi ke Padang. Bahkan perjalanan ke luar negeri pun bisa dilakukan dengan mudah, melalui penerbangan langsung (direct flight) yang juga sudah tersedia. Bandara selalu penuh sesak oleh masyarakat dari berbagai lapisan yang ingin bepergian. Alhamdulillah, sungguh luar biasa perubahan yang terjadi.

Pasca-1945 kita berada di alam kemerdekaan, di sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Masih ada negara di belahan bumi lain sana yang masih berjuang mati-matian untuk bisa merebut kemerdekaan dan masih banyak masyarakat di belahan bumi lain yang masih berjuang agar tak mati sia-sia karena kemiskinan dan kelaparan.

Tentu terimakasih dan hormat yang sedalam-dalamnya kita sampaikan kepada mereka yang rela berjuang dengan mengorbankan harta, benda bahkan nyawa sekalipun agar Indonesia bisa merdeka, terlepas dari belenggu penjajahan, seperti saat ini.

Mereka adalah pahlawan yang jasanya akan selalu dikenang sepanjang masa dan pahala terus mengalir baginya tiada henti. Rasa syukur kita persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang merestui semua perjuangan dan doa masyarakat Indonesia untuk merdeka.

Jika dibandingkan dengan sejumlah negara yang tertinggal dan terkebelakang, Indonesia memang sudah lebih baik. Namun jika dibandingkan negara-negara yang lebih maju, negara kita masih tertinggal jauh.

Sebagai manusia, tentu kita ingin lebih baik dan terus lebih baik. Indonesia masih perlu berbenah diri. Masih banyak masalah yang harus dibenahi dan diselesaikan. Kita masih sangat membutuhkan pahlawan dan pejuang.

Tentu saja konteks pejuang dan pahlawan zaman pra kemerdekaan dan masa kini berbeda meski pada prinsipnya sama. Pahlawan masa kini secara sederhana mungkin bisa didefinisikan sebagai orang yang melakukan sesuatu kebaikan (berjasa) untuk kepentingan orang lain/orang banyak secara ikhlas.
Sedangkan pejuang masa kini secara sederhana bisa didefinisikan sebagai orang yang melakukan inovasi/perubahan yang bermanfaat untuk orang banyak/ masyarakat luas.

Karena itu, guru yang mengajar secara tulus dan ikhlas sehingga bermanfaat bagi masyarakat banyak, ia sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Orang yang melakukan inovasi/perubahan melawan korupsi bisa dikatakan sebagai pejuang perlawanan terhadap korupsi.

Orang yang melakukan inovasi menemukan listrik di suatu daerah terpencil yang belum memiliki listrik diagungkan oleh masyarakat setempat sebagai pejuang pembangunan. Bagi mereka ridho dari Tuhan lebih dari sekadar tanda jasa. Banyak hal lain yang bisa dijadikan contoh.

Kini, banyak hasil penelitian lembaga internasional yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki prospek masa depan yang cerah. Negara-negara maju di dunia saat ini banyak menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif, di Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

Kini Indonesia menempati peringkat 10 besar pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia, saat ini terdapat 50 juta keluarga penduduk kelas ekononomi menengah di Indonesia dan dalam waktu yang tidak terlalu lama diperkirakan jumlahnya akan menjadi 150 juta keluarga. Indonesia menuju negara maju tinggal selangkah lagi.

Agaknya di sinilah letak perjuangan yang harus kita lakukan. Jika dulu di zaman perjuangan kemerdekaan ada semboyan merdeka atau mati, maka kini pilihannya adalah menjadi negara maju atau tertinggal? Menjadi pemenang atau pecuncang (the winner or looser?).
Kita butuh banyak pahlawan dan pejuang untuk melakukan langkah penting yang tinggal selangkah lagi. Apakah kita termasuk dalam barisan pahlawan dan pejuang masa depan itu? Ayo kita lakukan, jangan berpangku tangan, mari turut serta menjadi pahlawan-pejuang dan pembuat sejarah! (*)

Singgalang 14 November 2012