Pemprov Sumbar minta Pemko Padang dan Padang Pariaman untuk membuat jalan kolektor dan fly over pada perlintasan kereta api tidak resmi. Permintaan itu mengingat akan beroperasinya railbus pada Agustus 2016.
Selain itu, rel kereta api Duku-BIM yang membelintang jalan nasional Padang-Bukittinggi juga akan dibangun fly
over. Tahapan pembangunan fly over itu saat ini sudah pada permintaan disain dan perencanaan dari Kementerian Perhubungan pada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Diperkirakan, pembangunan sudah dapat dimulai pada 2017.
“Untuk meningkatkan keamanan, maka nantinya akan dibuat kolektor jalan di sepanjang jalur kereta api dan kalau bisa akan dikaji kembali untuk pembangunan fly over di 12 titik perlintasan kereta api,†sebut Gubernur Irwan Prayitno saat memimpin rapat kesiapan operasi Kereta Api ke Bandara Internasional Minagkabau (BIM) dan Kereta Api dari Lubuk Alung ke Kayu Tanam, Senin (28/3).
Dikatakannya, seluruh pemerintah daerah yang dilewati jalur kereta api perlu berkoordinasi, bersinergi dan satu dalam bekerja untuk mengembangkan perkeretaapian. Meskipun dana yang diperoleh dari APBN, tetapi tetap kita mesti menyelesaikan masalah yang ada, seperti masalah pembebasan lahan.
Karena hingga sekarang banyak lahan rel kereta api yang sudah ditempati masyarakat dengan mendirikan bangunan diatasnya. Untuk itu diperlukan komitmen pemerintah daerah untuk ikut mengawasi.
Pada kesempatan itu Irwan menyampaikan, kereta api dari Stasiun Padang di Simpang Haru menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan selesai pada Agustus. Sedangkan kereta api dari Lubuk Alung ke Kayu Tanam diperkirakan akan selesai pada bulan Mei.
Selain itu, pada tanggal 11 April mendatang akan kita akan rapat membahas pengembangan pembangunan Kereta Api dari Padang Panjang ke Bukittinggi, Bukittinggi ke Payakumbuh, Payakumbuh ke Sawalunto
dan Sawalunto ke Sijunjung.
“Tahun depan akan direncanakan pengembangan jalur kereta api dari Stasiun Padang di Simpang Haru ke Pulo Air,†tambah Irwan Prayitno.
Sementara Kepala Balai Teknis Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Barat, Makjen Sinaga mengatakan, hingga kini terlalu banyak perlintasan kereta api tidak resmi. Dari Padang ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hanya terdapat 12 perlintasan resmi yang dijaga petugas. Sementara yang tidak resmi mencapai 141 perlintasan.
“Ini sangat kita harapkan Pemko Padang dapat menyediakan jalan kolektor, karena pada umumnya bangunan di Kota Padang menghadap ke rel,†ujarnya.
Jalur Padang-BIM rencananya akan dioperasikan pada Agustus 2016. Semua fasilitas pendukung sudah dibenahi, kecepatan kereta mencapai 80km/jam dengan jarak 23 kilometer. Maka diperkirakan penumpang hanya membutuhkan waktu sekitar 25 menit dari Simpang Haru-BIM. (104)
Singgalang, 30 Maret 2016