«

»

Gempita Sambut Penghargaan Lingkungan

7 Juni 2012

PADANG, HALUAN — Mes­ki hujan sempat mengguyur Kota Padang di pagi hari, Rabu (6/6), tapi tak meng­hambat prosesi penyambutan penghargaan nasional di Bidang Lingkungan Hidup tahun 2012 yang diperoleh Provinsi Sumatera Barat dan sejumlah kabupaten/kota lainnya, di Bandara Inter­nasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman.

Arak-arakan kendaraan yang mengangkut piala dan piagam penghargaan tak terelakkan, terutama mereka yang hendak melanjutkan perjalanan ke daerahnya masing-masing. Kegembiraan yang luar biasa tak dapat disembunyikan dari wajah mereka, baik kepala daerah, pejabat terkait lainnya hingga guru dan para siswa.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam sambutannya mengatakan, penghargaan bidang lingkungan hidup tahun ini amat istimewa, karena semua jenis peng­hargaan berhasil diraih Sum­bar, seperti Anugrah Adipura, Sertifikat Adipura, Kalpataru, SLHD dan Adiwiyata.

“Penghargaan ini amat is­timewa. Apalagi dalam catatan kami, tidak banyak provinsi yang meraih semua jenis penghargaan di bi­dang ling­kungan hidup ini,” kata Irwan saat pe­nyam­butan di BIM.

Ucapan selamat pantas dialamatkan kepada kepala daerah yang sukses men­dulang prestasi. Keberhasilan itu adalah persembahan segenap pihak terkait di masing-masing daerah, baik jajaran pemerintahan daerah, Bapedalda Provinsi dan kabupaten/kota serta para kepala sekolah. Prestasi ini diharapkan menjadi dorongan dalam mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik dan lestari di masa datang.

Irwan juga mengingatkan, sesuai tema Hari Lingkungan Hidup tahun ini, Green Economy Does It Include You atau diterjemahkan secara bebas berarti Ekonomi Hijau: Ubah Perilaku, Tingkatkan Kualitas Lingkungan, bahwa persoalan lingkungan hadup akan tetap menjadi bagian dari pelaksanaan pembangunan di masa datang.

Hal ini tak terlepas dari kondisi daerah ini yang secara geografis memerlukan perlindungan dan pengelolaan yang spesifik dan ditunjang dengan kearifan dalam pengelolaannya. Kondisi ini diper­parah dengan perubahan iklim yang kini melanda. Dampaknya juga sudah dirasakan dan menyentuh seluruh sektor pembangunan.

Sementara Kepala Bapedalda Sumbar, Asrizal Asnan menye­butkan, dibanding tahun-tahun lalu, prestasi yang diraih Sumbar kali ini memang luar biasa. Tahun 2011, hanya 12 penghargaan yang diraih yaitu 4 penghargaan untuk SLHD masing-masing untuk tingkat provin­si, 3 tingkat kabupaten/kota, 5 peng­hargaan Adiwiyata, 1 kalpa­taru, 1 Adipura dan 1 Sertifikat Adipura.

Pada 2012 ini, peningkatannya menjadi 2 kali lipat, ada 28 penghargaan yang diraih. Bahkan Piala Adipura  direbut oleh 3 kota sekaligus. Perolehan Adiwiyata juga meningkat, 18 sekolah yang tersebar pada beberapa kabupaten/kota di Sumbar menjadi penyumbangnya, bahkan 2 sekolah menyumbangakn Adiwiyata Mandiri.

Umrohkan Kepala Sekolah

Sementara itu, dua kepala sekolah, yakni Nazrita Nazar (Kepala SDN 13 Batu Gadang) dan Akhri Meinhardi (Kepala MTsN Model Gunung Pangilun) Walikota Padang, Fauzi Bahar menjanjikan hadiah umroh atas keberhasilan sekolah mereka meraih Peng­hargaan Adiwiyata Mandiri tahun ini. Hadiah itu disampaikan Fauzi Bahar di sela-sela pidatonya saat acara penyambutan tersebut.

“Penghargaan umroh ini sebagai cikal penghargaan untuk seluruh kalangan di sekolah, baik guru, siswa serta masyarakat lingkungan yang telah berperan meraih prestasi Adiwiyata Mandiri, sebagai supre­masi tertinggi penghargaan sekolah peduli lingkungan ini,” kata Fauzi Bahar saat acara yang dihadiri Kepala Kantor Kemenag Padang tersebut.

Dia juga menyampaikan terima kasih atas konsistensi SDN 13 Batu Gadang dan MTsN Model Gunung Pangilun peduli terhadap lingkungan, sehingga berhasil diundang ke Istana Negara Jakarta, menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diserahkan langsung oleh Presiden SBY.

“Bagi sekolah yang diundang ke Istana Negara ini, kita akan berikan hadiah umroh. Jika tahun depan dapat lima sekolah, kelima-limanya kita berangkatkan umroh. Sebab, tak semua sekolah yang bisa diundang ke Istana Negara ini. Hanya Adwiya­ta Mandiri yang diserahkan langsung oleh Presiden, sedangkan Adwiyata diserahkan Menteri Lingkungan Hidup,” kata­nya lagi.  (h/vie/vid)

Haluan 7 Juni 2012