«

»

Pembangunan Sumbar butuh dukungan Ranah dan Rantau

13 Juli 2017

BERSAMA – Gubernur Irwan Prayitno bersama Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Anggota DPR RI Tifatul Sembiring, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar M Nurnas, Kepala Badan Penghubung Sumbar Andre Setiawan dan sejumlah tokoh lainnya.

Kemajuan Sumatera Barat membutuhkan investasi, bantuan dan dukungan perantau, dalam memaksimalkan potensi wisata yang begitu besar. Apalagi saat ini, potensi besar itu masih belum dapat memuaskanpelayanan kunjungan wisatawan secara maksimal.

“Diakui pula di beberapa titik lokasi wisata masih terkendala MCK, penginapan hotel dan infrastruktur jalan yang kurang baik,” kata Gubernur Irwan Prayitno, Rabu (12/7) di Balairung, Jakarta dalam acara Sosialisasi Program Pembangunan Sumbar.

Untuk itu, kata gubernur, pemprov akan berkoordinasi serta menyurati bupati/walikota agar menyikapi kondisi ini, sehingga secara bertahan perbaikan itu terjadi nantinya. Dengan demikian potensi wisata yang begitu besar akan bermanfaat maksimal bagi daerah dan masyarakat sekitar, tentu juga buat memuaskan wisatawan.

Hadir juga Ketua DPD RI sekaligus Ketua Umum Gebu Minang Dr. Oesman Sapta Odang, anggota DPR RI Tifatul Sembiring, Ketua PWI Pusat Margiono, Ketua DPRD Sumbar diwakili Ketua Komisi IV, M. Nurnas, Ketua Umum IKM se-Indonesia, Sekdaprov Dr. Ali Asmar, tokoh- tokoh minang di Jakarta, Asisten, Staf Ahli Gubernur serta beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov.

Dalam kesempatan itu, Irwan juga menyampaikan, pembangunan Sumbar sesuai dengan RPJMD 2016-2021 memiliki visi “ Terwujudnya Sumatera Barat yang Madani dan Sejahtera”. Ada 5 misi serta 10 program prioritas yang ditindaklanjuti oleh OPD dilingkungan pemprov dalam bentuk program dan kegiatan.

“Kita memang agak terkejut dengan kondisi macet yang begitu lama di beberapa tempat saat lebaran kemaren. Ini disebabkan begitu meningkatnya jumlah kendaraan dan kedatangan orang ke Sumbar. Macet dimana-mana tidak akan terjadi, jika kita berjalan kaki membatasi perjalanan kendaraan,” terangnya.

Akan tetapi ini tentunya juga tidak baik dan akan banyak menuai protes dunsanak perantau. Itulah Sumbar hari ini, kunjungan meningkat dan kemajuan ekonomipun meningkat. Bahkan bersyukur dengan kemajuan yang terjadi, sehingga perantau banyak  pulang kampung. “Itu semua berkat perhatian perantau terhadap kemajuan nagari. Kami ucapkan terimakasih,” kata Irwan.

Gubernur juga mengatakan, saat ini merupakan periode dan masuk tahun kedua memimpin Sumbar bersama Wagub Nasrul Abit dengan penghargaan lebih dari 400 baik penghargaan untuk daerah dan nasional.

“Terakhir didapat penghargaan satu-satu daerah provinsi yang mendapat penghargaan bidang pertanian (pangan) dari Presiden Joko Widodo. Ini menandakan kemajuan sektor pertanian dan program ketahanan pangan berjalan baik di Sumbar,” imbuh Irwan.

Kemudian juga akan mendapat penghargaan Harganas yang akan diserahkan Presiden, dimana Sumbar telah berhasil pula menekan jumlah pertumbuhan penduduk dengan program Keluarga Berencana.

“Namun dari semua itu, kita butuh investor karena keterbatasan APBD yang saat ini hanya 10 persen dari PAD, sementara pemkab/kota banyak  yang kurang dari 5 persen dari APBD masing-masing. Kita berharap kepada para perantau juga berperan serta menanamkan investasi dalam pembangunan di Sumbar,” sebut gubernur.

Sementara Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) menekankan, Sumbar mesti terbuka dalam melihat kemajuan perkembangan zaman, tidak perlu takut lalu kaku dan tertutup. Jika Sumbar tertutup niscaya akan tertinggal dengan kemajuan daerah-daerah lain di Indonesia.

“Saat ini pusat perkembangan Indonesia mengarah di Sumbar dan masa datang di Kalimatan serta Indonesia bagian timur. Makanya Sumbar mesti memanfaatkan kondisi ini secara arif dan bijaksana, budaya sebagai karakter masyarakat boleh bertahan, akan tetapi terbuka dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan,” ujarnya.

Bahkan OSO menyebut, tiga dari empat tokoh pendiri bangsa Indonesia itu berasal dari Sumatera Barat. Orang minang itu ada dimana-mana, hidup dinamis di antara banyaknya budaya dan tradisi dimana ia tinggal.

Dalam kesempatan itu Ketua PWI Pusat Margiono juga menyampaikan materi. Katanya, pelaksanaan peringatan Hari Pers Nasional di Sumbar merupakan tekad masyarakat pers Indonesia untuk ikut memajukan pembangunan daerah dimana kegiatan dilangsungkan. Peringatan HPN  tidak saja sebagai kegiatan serimonial semata akan tetapi sesungguhnya ingin mendorong kemajuan pembangunan daerah secara maksimal.

“Peringatan HPN 2018 di Sumatera Barat menetapkan tema Kepariwisataan Sumbar. Ini sangat cocok dalam isu nasional meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Indonesia sebagai bahagian upaya menyejahterakan hidup masyarakat,” katanya.

Kepala Badan Penghubung Sumbar, Andre Setiawan, S.STP, MPA menjelaskan acara yang dibarengi juga dengan halal bihalal Pemprov Sumbar dengan tokoh dan masyarakat Minang Jabodetabek, dihadiri sekitar 160-an orang. Berlangsung penuh keakraban.

 

Singgalang, 13 Juli 2017