«

»

Tiga Kalpataru Diboyong ke Sumbar

12 Juni 2013

Penghargaan lingkungan yang diterima Sumbar tahun ini cukup banyak 24 penghargaan.

JAKARTA – Gubernur Irwan Prayitno kembali menerima penghargaan bidang lingkungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Lingkungan Hidup tingkat nasional di Istana Negara, Senin (10/6). Selain itu, tiga kalpatru juga diboyong ke Sumbar.

Penghargaan yang diterima Irwan adalah penghargaan buku Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) terbaik. Penghargaan ini didapatkan Sumbar enam kali berturut-turut sejak 2008.

Penghargaan lingkungan yang diterima Sumbar tahun ini cukup banyak 24 penghargaan, mulai Adipura, Adiwiyata, Kalpataru dan SLHD, 21 di antaranya langsung diserahkan Presiden.

Presiden menyampaikan tujuan pemberian penghargaan yang dilakukan setiap tahunnya tidak lain sebagai bentuk motivasi bagi seluruh komponen masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Sesuai dengan tema tahun ini, ‘Think, Eat, Save, Reduce Your Food Print (ubah prilaku dan pola konsumsi untuk keselamatan lingkungan), bukanlah sesuatu yang mudah. Hingga saat ini masih diperlukan bentuk insentif, di antaranya melalui berbagai bentuk penghargaan.

“Seberapa efektif penghargaan ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sebenarnya tergantung pada program kerja pemerintah daerah itu sendiri. Lingkungan ini tidak akan beres hanya dilakukan institusi lingkungan hidup di daerah saja tetapi kekuatannya justru pada pelibatan masyarakat dan koordinasi dari berbagai institusi,” kata Presiden.

Irwan menyampaikan terimakasih kepada seluruh komponen masyarakat, swasta, perguruan tinggi, LSM dan lainnya yang saling bersinergi dan berkoordinasi sehingga Sumbar memperoleh cukup banyak penghargaan lingkungan tahun ini.

Menurutnya, penghargaan itu sebenarnya juga merupakan tanggung jawab sosial yang mesti diemban. Pemerintah daerah berkewajiban membuktikan secara nyata, upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan bukan sesuatu yang sifatnya sesaat tetapi berkesinambungan.

“Hal ini akan terus dipantau dan dinilai masyarakat. Karena itu kita perlu berupaya mendorong pemerintah daerah baik provinsi dan kab/kota maupun kalangan dunia usaha untuk meningkatkan program kerjanya terhadap lingkungan,” kata Irwan.

Irwan mengatakan basis data yang disajikan dalam buku SLHD hendaknya dapat digunakan sebagai dasar dalam mengevaluasi dan merumuskan kebijakan di bidang lingkungan.

Adipura
Indikator penilaiannya bertambah, tidak hanya bersih dan hijau, tapi juga kualitas air dan kualitas udara (untuk kota besar) dipertimbangkan, maka penghargaan Adipura tidak hanya menunjukkan kinerja beberapa institusi berkaitan dengan sampah dan penghijauan tetapi sudah melibatkan seluruh institusi.

Untuk menjaga air dan udara tetap bersih, perlu upaya pengendalian sumber pencemaran dari berbagai sektor. Keterlibatan seluruh komponen masyarakat maupun sarana dan prasarana yang memadai, sangat berperan di sini.
Makanya Irwan meminta SKPD meninjau pengadaan sarana dan prasarana agar azas manfaatnya terpenuhi. Komunikasi aktif dengan pemerintah pusat sangat diperlukan sehingga pengadaan sarana dan prasana sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekaligus menstimulasi keterlibatan masyarakat.

Adiwiyata
Program Adiwiyata dikembangkan pemerintah pusat untuk mewujudkan sekolah peduli lingkungan. Dicanangkan sebelum 2010 tetapi perkembangannya sangat lambat, hanya satu atau dua sekolah yang muncul. Tapi sejak dua tahun terakhir mulai bermunculan minat sekolah terhadap pengembangan sekolah Adiwiyata.

Pihak sekolah mulai menyadari program Adiwiyata tidak memberatkan sekolah karena penekanannya bukan pada fisik melainkan pada pengembangan kebijakan sekolah dalam mengintegrasikan pembelajaran dan pembiasaan ramah lingkungan hingga mendorong kreativitas anak melalui pemanfaatan media lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran.

Fisik sekolah yang bersih dan hijau merupakan dampak dari proses pembelajaran dan pembiasaan yang diterapkan di sekolah. Untuk itu Gubernur berharap program Adiwiyata dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di kab/kota secara berkesinambungan.

Alhasil, tahun ini, Sumbar mendapat 10 penghargaan Adiwiyata Mandiri yang langsung diserahkan Presiden kepada sekolah masing-masing.

Kalpataru
Tahun ini, Sumbar cukup beruntung karena mendapat tiga penghargaan Kalpataru, sebagai pembina, pengabdi dan penyelamat lingkungan.
Ini memperlihatkan tingkat kepedulian masyarakat Sumbar baik perorangan maupun kelompok semakin tinggi terhadap lingkungan. Irwan mengemukakan, hal ini perlu diapresiasi dan dapat berkesinambungan.

Singgalang, 11 Juni 2013

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>